Beberapa tafsiran yang kurang tepat tentang mengajar

Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sukar untuk menentukan bagaimanakah sebenarnya mengajar yang baik, Ada guru yang mengajar baik kepada Taman Kanak-kanak, tetapi menemui kegagalan di kelas-kelas tingkat SD. begitu juga sebaliknya, ada Guru Besar yang pandai mengajar kepada mahasiswa akan tetapi tidak sanggup menghadapi murid-murid di kelas rendah SD. Salah satu pemicu kegagalan dalam mengajar mungkin karena salahnya penafsiran tentang mengajar.  Kesalahan penafsiran tersebut antara lain :


Mengajar adalah menyuruh anak menghafal.
Dalam hal ini seorang pengajar lebih mengutamakan latihan dan menghafal fakta-fakta yang diharapkan akan keluar pada ujian. Praktik mengajar serupa ini sering didapati di sekolah-sekolah . Dalam hal ini guru lebih mempertahankan diri dengan alasan "terpaksa karena ujian". Cara mengajar seperti ini ebih banyak mengabaikan minat anak yang berhubungan dengan kehidupan anak, serta menimbulkan bahaya verbalisme, hafalan fakta-fakta tanpa pemahaman dan tanpa hubungan organis dan fungsional.

Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan.
Pengetahuan bukanlah tujuan pendidikan, melainkan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. hal yang terpenting dalam pendidikan adalah pembentukan pribadi anak didik secara menyeluruh. 

diantara dampak negatif mengajar hanya untuk menyampaikan pengetahuan adalah:
- Pelajaran bersifat teacher-centered. Guru menentukan bahan pelajaran.
- Anak-anak tidak turut serta merancang, menentukan langkah-langkah, dan menilai hasil pelajaran.
- Bersifat otokratis.

Mengajar adalah menggunakan satu metode mengajar ter­tentu.
Mengenal bahan pelajaran belum menjamin kesanggupan mengajarnya, mengenal metode-metode pun belum menjamin hasil baik, kalau kita menggunakannya secara stereotip, artinya meggunakan suatu metode tertentu dalam setiap situasi. Situasi belajar senantiasa berlainan. Anak-anak  tahun ini lain daripada tahun yang lalu. Guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajaran dengan situasi baru yang dihadapinya. Itu sebabnya mengajar bersifat kreatif yang memerlukan inventivitas guru. Tak mungkin pekerjaan guru yang baik bagaikan memutar rekaman atay piringan hitam yamg sama dari tahun ke tahun.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment