8 Kebohongan Seorang Ibu

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA
Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM
Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KE TUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tidak terjadi dalam satu masa yang singkat, tetapi mengalami proses pertumbuhan ber-abad-abad lamanya. Agaknya terlalu sederhana untuk mengatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Riau. Kalau  di teliti dengan benar bahasa Melayu Riau hanyalah merupakan satu dialek di antara sekian banyak dialek-dialek Melayu yang lain. Dan di atas semua ini sudah terkenal di seluruh Nusantara suatu bahasa perhubungan, suatu lingua franca, yang disebut Melayu Pasar. Melayu Pasar inilah yang merupakan faktor yang paling penting untuk diterimanya Melayu Riau sebagai baha­sa pengantar di sekolah-sekolah. Seandainya orang belum mengenal Me­layu Pasar, tentulah sama sulitnya pula menerima Melayu Riau menjadi bahasa pengantar, seperti halnya dengan bahasa Jawa.
Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari awal mula terdapatnya fakta-fakta historis hingga sekarang, marilah kita be­berapa lihat periode perkembangan bahasa Indonesia dari masa-kemasa

Sebelum Masa Kolonial

Walaupun bukti-bukti tertulis masih sangat kurang, namun dapat dipastikan bahwa bahasa yang dipakai oleh kerajaan Sriwijaya pada abad VII adalah Bahasa Melayu.
Bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu itu diketemukan di dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M. Di Sumatra pada awal ke­rajaan Sriwijaya yaitu: di Kadukan Bukit berangka tahun 683, di Talang Tuwo (di dekat Palembang) berangka tahun 684, di Kota Kapur (Bangka Barat) berangka tahun 686, serta di Karang Brahi (antara Jambi dan Su-ngai Musi) berangka tahun 688. Lebih dari itu belum diketemukan bukti-bukti tertulis lainnya.
Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim yang memiliki armada perkapalan untuk perdagangan. Orang-orangnya menjelajah seluruh pelosok tanah air, serta di mana-mana memperkenalkan bahasa Melayu untuk mempermudah hubungan dagang dengan semua penduduk Nusantara. Bukti-bukti tertulis untuk itu sulit diketemukan, kecuali satu yaitu di Pulau Jawa di daerah Kedu. Di situ ditemukan sebuah prasasti yang terkenal dengan nama Inskripsi Gandasuli dan berasal dari tahun 832. Berdasarkan penelitian Dr. J.G. de Casparis dinyatakan bahwa bahasanya adalah bahasa Melayu Kuno. Inilah merupakan satu-satunya bukti tertulis tentang luasnya penyebaran dan pemakaian bahasa Melayu pada waktu itu.
Walaupun bukti tertulis hampir tak ada, tetapi dengan adanya bermacam-macam dialek Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara seperti dialek Melayu Ambon, Larantuka, Kupang, Jakarta, Menado, dan se-bagainya, dapatlah dipastikan adanya penyebaran yang luas itu.
Dalam kesusasteraan Tiongkok terdapat berita-berita yang menceriterakan tentang musafir-musafir Tiongkok yang bertahun-tahun tinggal di kota-kota Indonesia. Mereka itu mempergunakan bahasa anak negeri yang disebut Kwu'un Lun. I Tsing yang belajar di Sriwijaya pada akhir abad VII mempergunakan juga bahasa itu. Mengingat adanya prasasti-prasasti sebagai tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa Kwu'un Lun tersebut tidak lain dari Bahasa Melayu Kuno.
Beberapa abad kemudian, pada tahun 1356, kita temukan lagi suatu peninggalan yang cukup berarti, yaitu prasasti, bahasanya berbentuk prosa diselingi puisi. Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian bahasa Melayu pada waktu itu tidak saja sebagai alat dalam pergaulan sehari-hari, tetapi sudah dipakai pula dalam bentuk ceritera yang panjang-panjang.
Begitu pula dari tahun 1380 di Minye Tujoh, Aceh, terdapat suatu batu nisan yang berisi suatu model syair tertua. Sesudah tahun ini, antara abad XIV-XVII kita dapati banyak hasil kesusasteraan lama dalam bentuk pelipur lara, hikayat, dongeng-dongeng dan sebagainya. Tentu semuanya ini memerlukan masa perkembangan. Dalam fase perkembangan itu, baik ba­hasa maupun isi ceriteranya menerima unsur-unsur dari luar untuk memperkaya dirinya, yaitu dari bahasa Sansekerta dengan unsur-unsur Hindunya, dan dari Bahasa-Arab-Persia dengan unsur-unsur Islamnya.

Masa Kolonial

Ketika orang-orang Barat sampai di Indonesia pada abad XVI, mereka menghadapi suatu kenyataan, ialah bahasa Melayu merupakan suatu ba­hasa resmi dalam pergaulan, bahasa perantara dalam perdagangan. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan berikut: seorang Portugis bernama Pigafetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata-kata pada tahun 1522; berarti sebelum itu bahasa Melayu sudah tersebar sampai ke kepulauan Maluku.
Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke mari mendirikan sekolah-sekolah. Mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar. Usaha-usaha untuk memakai bahasa Portugis atau Belanda sebagai bahasa pengantar selalu mengalami kegagalan. Demikianlah pengakuan seorang Belanda yang bernama Danckaerts dalam tahun 1631. Ia mengatakan bahwa kebanyakan sekolah di Maluku memakai bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Kegagalan dalam usaha memakai bahasa-bahasa Barat memuncak dengan keluarnya suatu keputusan dari Pemerintah kolonial, K.B. 1871 No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberi dalam bahasa Daerah, kalau tidak dipakai bahasa Melayu.

Pergerakan Kebangsaan

Dengan timbulnya pergerakan kebangsaan terasa perlu adanya suatu bahasa nasional untuk mengikat bermacam-macam suku bangsa di Indo­nesia. Pergerakan yang besar dan hebat hanya dapat berhasil kalau se-mua rakyat diikut-sertakan. Untuk itu mereka mencahari bahasa yang dapat dipahami dan dipakai oleh semua orang.
Pada mulanya memang agak sulit untuk menentukan bahasa mana akan menjadi bahasa persatuan itu. Tiap daerah tampaknya lebih suka mempergunakan bahasanya sendiri. Budi Utomo misalnya lebih menekan kebudayaan dan bahasa Jawa. Tiap perhimpunan pemuda, apakah dia Jong Java, Jong Sumatra atau Jong Ambon, lebih suka memperguna­kan bahasa Daerahnya sendiri. Hal-hal semacam ini dirasakan sangat menghambat persatuan dan kesatuan yang hendak dicapai.
Dalam tahun 1908 oleh pemerintah kolonial didirikan suatu komisi yang disebut Comissie voorde Volkslectuur, diketuai oleh Dr. G.A.J. Ha-zeu. Kemudian komisi ini diubah namanya menjadi Balai Pustaka dalam tahun 1917. Kegiatan badan ini membantu penyebaran dan pendalaman bahasa Melayu karena menerbitkan buku-buku murah berbahasa Me­layu. Pada tahun 1918, tanggal 25 Juni, dengan ketetapan Raja Belanda, anggota-anggota Dewan Rakyat diberi kebebasan untuk memperguna­kan bahasa Melayu dalam Volksraad. Kesempatan ini kemudian ternyata tidak digunakan semestinya.
Mengingat kesulitan-kesulitan untuk mempersatukan berbagai suku bangsa di Indonesia, maka pada tahun 1926 Jong Java merasa perlu mengakui suatu bahasa Daerah sebagai media penghubung semua pemuda-pemudi Indonesia. Bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa pengantara. Pemuda-pemuda di Sumatra sudah lebih dulu menyatakan dengan tegas hasrat mereka agar bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa persatuan. Da­lam kongres II Jong Sumatra misalnya, mereka dengan tegas memutuskan untuk memakai bahasa Melayu Riau, yang disebut juga Melayu Tinggi, sebagai bahasa persatuan. Walaupun dengan adanya hasrat yang tegas ini, sebagaian majalah-majalah Jong Java dan Jong Sumatranen bond masih ditulis dalam bahasa Belanda.
Dengan adanya bermacam-macam faktor sebagaimana yang telah disebut, akhirnya tibalah pada 28 oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta .sebagai hasil yang paling gemilang dari kongres itu di adakan ikrar bersama yang terkenal dengan nama Sumpah Pemuda :

Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu - Tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia bebangsa yang satu- Bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan- Bahasa Indonesia
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Tips menulis dan kembangkan ide

Pekerjaan menulis dan profesi penulis banyak ragam jenisnya.  Mulai dari menulis  buku  harian atau diary, menulis surat cinta,  membuat  cerpen, mengarang novel,  membuat puisi, menulis posting blog,  menulis berita,  menulis  makalah,  menyusun skripsi, menulis teks pidato dan banyak lagi yang lainnya.
Setiap penulis memiliki bakat dan kemampuan dengan kualitas berbeda. Penulis yang baik adalah penulis yang  memakai gayanya sendiri. Pendidikan khusus seperti kursus menulis atau kuliah  bukanlah syarat untuk menjadi seorang  penulis yang baik.
Permasalan umum bagi penulis adalah bagaimana menuangkan ide menjadi tulisan. Ide telah ada, keinginan menulis kuat, motivasi menulis banyak tapi kenapa semua terasa hilang ketika hendak menulis. “ ini dulu, itu dulu” dua kata itulah yang sering menjadi penghambat bagi seorang penulis untuk menuangkan idenya dan menghambat untuk tidak mau menulis.
Menurut para pakar menulis “ menulis itu mudah, bisa dilakukan siapa saja. Karena menulis merupakan sarana berkomunikasi sebagaimana bicara ”
berikut beberapa tips yang mungkin bisa mengatasi permasalahan di atas :


1. Perbanyak membaca
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Itu sebabnya, jika kita tertarik untuk terjun ke dunia kepenulisan, syarat utamanya adalah harus merajinkan dan membiasakan diri untuk membaca. Membaca apa saja yang bisa dibaca. dengan banyak membaca akan sangat menumpuk ide yang bisa dijadikan sebagai bahan tulisan.  


2. Percaya diri
Percaya diri adalah kunci keberhasilan. Jangan terlalu memikirkan soal kualitas, yang penting kita nikmati saja prosesnya dan perbanyak berlatih. Dalam menulis kita harus menghilangkan keragu-raguan karena kurangnya pemahaman terhadap materi, karena malu bila di baca oleh yang lebih ahli, malu bila ada kesalahan atau yang lainnya. Hilangkan saja semuanya, yang penting kita menulis, mau menerima serta evaluasi dari setiap kritik yang ada, dan menjadikannya sebagai sarana untuk menjadi penulis yang lebih baik .


3. Perbanyak berlatih
kita bisa berlatih dengan menulis artikel-artikel ringan dan singkat yang tak lebih dari 300 kata di blog kita. kita bisa menuangkan unek-unek yang ada di pikiran, menceritakan kejadian, menulis biografi atau apa saja.
Dari tulisan yang ringan dan singkat itu lama-kelaman kita bisa menemukan gaya kita sendiri dan bisa mengantar kita beranjak menuju tingkatan yang lain semacam menulis e-book, menulis cerpen, novel dan lain-lain.


4. Mengembangkan ide
Bingung ketika hendak menulis atau di tengah-tengan menulis sering menghantui, padahal ide telah ada dan telah berjalan sebagian, namun ketika di tengah-tengah menulis tiba-tiba kita mengalami kebuntuan !!!.
Tidak perlu bingung tulis saja semuanya, tidak perduli nyambung atau tidak antara satu dengan yang lainnya, mau mulai dari pendahuluan, isi atau penutupan, terserah. Kurang titik, koma atau tanda baca yang lainnya, nggak masalah. pokoknya tulis saja sampai kita menemukan ritmenya.
Baru setelah kita menulis semua, kita bisa baca kembali mulai dari awal, dari sana kita akan bisa melihat isi keseluruhan tulisan dan kita bisa mengetahui mana yang kurang dan mana yang tidak enak dibaca, atau jika fikiran kita masih beku, tinggalkan saja pekerjaan tersebut, biarkan fikiran berhenti sejenak, istirahat, kalau bisa keluar cari hawa segar atau sekedar minum teh atau kopi yang bisa memulihkan fikiran kita lagi. Dengan begitu, fikiran kita akan fresh dan bisa dengan mudah menulis lagi.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Menguji Kemampuan Membaca Cepat

Anda termasuk kategori orang yang memiliki kemampuan membaca secara efisien? Atau efektifkah Anda membaca? Juga berapa banyak waktu yang Anda butuhkan untuk membaca?
Untuk mengetahui seberapa cepat, efektif dan efisien cara Anda membaca, Anda bisa melakukan pengujian terhadap kemampuan Anda tersebut. Caranya sangat sederhana seperti yang diuraikan dalam tulisan ini. Namun agar pengujian berjalan dan memberikan hasil yang efektif, ada baiknya Anda meminta bantuan seorang teman untuk menjadi pengawas pengujian kemampuan Anda membaca, meskipun tes ini bisa Anda lakukan sendiri.
Menguji kemampuan membaca ini, biasanya diberikan bagi mereka yang akan melakukan atau mempelajari teknik membaca cepat (speed reading). Ini dilakukan sebagai titik awal untuk melihat tingkat kemajuan yang diperoleh setelah melakukan atau mempraktekkan teknik membaca cepat. Dan pola yang sama, juga bisa Anda lakukan untuk melihat seberapa efektif Anda membaca. Pengujian ini menitik beratkan pada pengukuran kecepatan Anda membaca kata dalam setiap menit dan kemampuan Anda memahami artinya sekaligus.
Teknik pengujian ini sederhana sekali. Anda hanya perlu menyediakan pengukur waktu (stopwatch, jam tangan atau jam meja), buku yang belum pernah Anda baca sebelumnya sebagai materi yang akan digunkan untuk mengukur kemampuan Anda membaca dan menyerap informasi yang Anda baca dalam periode waktu tertentu. Umumnya setiap halaman buku yang berukuran setengah kuarto (105 x 148,5 mm) berisi sekitar 297 kata (setiap barisnya berisi sekitar 8 sampai 9 kata dan setiap halaman berisi sekitar 33 baris). Sementara periode waktu membaca yang diberikan untuk setiap pengujian, paling lama hanya 60 detik. Pada tahap pengujian berikutnya, periode waktu ini harus makin dikurangi.
Sebelum memulai pengujian, buatlah lebih dulu tabel terdiri dari empat kolom (waktu, jumlah kata, persentase pemahaman isi, keterangan yang menjelaskan kualitas membaca Anda) yang untuk ruang mencatat rekor Anda membaca sebagai berikut:
Pengujian 1
Tetapkan satu halaman buku yang akan digunakan untuk menguji kecepatan Anda membaca. Tekan tombol pengukur waktu, lalu mulailah Anda membaca dengan cara sebagaimana Anda biasa melakukannya. Lalu hentikan membaca bersamaan dengan habisnya waktu (60 detik). Tandai kata dimana Anda selesai membaca pada saat waktu habis.
Minta teman Anda yang mengawasi pengujian untuk menghitung jumlah kata yang telah Anda baca dalam waktu 60 detik. Lalu minta dia menguji kemampuan Anda menangkap isi tulisan yang Anda baca dengan cara membandingkan cerita Anda dan mencocokannya dengan isi tulisan, seberapa persenkah Anda mampu menyerap arti atau pesan yang disampaikan dalam tulisan yang Anda baca. Catat semua hasil itu pada tabel yang sudah disiapkan.
Pengujian 2
Bukan halaman lain dan ulangi proses pengujian pertama dengan cara membaca secepat mungkin yang Anda bisa lakukan dalam waktu 60 detik. Jika waktu habis, tandai dimana Anda berhenti membaca dan hitung kembali jumlah kata yang dapat Anda baca dengan kecepatan maksimal.
Seperti pada proses pengujian pertama, Anda harus menceritakan kembali isi tulisan yang Anda baca dan minta teman Anda mencocokkan dengan isi tulisan. Lihat dan bandingkan, adakah perbedaan signifikan antara kecepatan membaca Anda dengan kemampuan menangkap isi tulisan antara pengujian pertama dengan pengujian kedua.
Pada pengujian pertama, mungkin akan nilai pemahaman Anda terhadap isi tulisan yang Anda baca jauh lebih baik ketimbang pada pengujian kedua. Tapi jumlah kata yang bisa Anda baca di pengujian kedua, tentu akan lebih banyak ketimbang di pengujian pertama.
Sebagai pembanding Anda bisa melihat tabel dibawah ini yang menjelaskan perbandingan antara kecepatan membaca dan kemampuan menyerap isi bacaan berikut penilaian kemampuan membaca.



Jumlah kata /menit      
   Pemahaman isi           
Profil Pembaca
110 kata/menit
50 persen
Kemampuan kurang
240 kata/menit
60 persen
Kemampuan rata-rata
400 kata/menit
80 persen
Kemampuan baik
1000 kata/menit
85 persen
Sempurna



Untuk meningkatkan kemampuan membaca secara cepat dan efektif, seperti yang dikategorikan dalam tabel, bisa dilakukan bila Anda mencoba mempraktekkan teknik membaca cepat. Pilih salah satau, atau jika Anda mau, bisa Anda mencoba mempraktekkan semua teknik membaca cepat yang ditawarkan. Kemudian cobalah uji hasil kecepatan membaca Anda (seperti prosedur pengujian di atas) setiap kali Anda selesai mencoba mempraktekkan teknik membaca cepat yang Anda pilih. Selamat mencoba.[sumber : http://www.tempo.co.id/edunet/]
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

cara menghafal cepat

cara menghafal cepat adalah suatu metode untuk memasukkan informasi ke dalam otak (menghafal) dengan melibatkan otak kanan. Roger Sperry mengatakan  “ otak manusia yang digunakan untuk berpikir dibagi menjadi dua belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan”. Otak kanan lebih banyak berhubungan dengan sesuatu yang membutuhkan imajinasi, sedang otak kiri lebih berhubungan dengan logika dan analisa. Jika di lihat menurut sifatnya, otak kiri merupakan otak yang bersifat short term memory (ingatan jangka pendek) dan otak kanan bersifat long term memory (ingatan jangka panjang). Lalu bagaimana kiat meningkatkan kemampuan otak kanan agar bisa maksimal.

Untuk meningkatkan kemampuan otak agar bisa cepat menghafal dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini


1. Olah Raga Otak
 

Ibarat otot, otak manusia juga butuh dengan olah raga. kalau otot tidak diolahragakan, maka otot akan lemah, tetapi sebaliknya bila diolahragakan berdasarkan porsinya otot akan kuat. Demikian juga otak. Otak akan melemah bila tidak pernah diolahragakan, dan akan kuat bila diolahragakan. 
Salah satu cara untuk mengolahragakan otak. bisa dengan cara permainan berikut :
1. siapkan kata-kata yang perlu di ingat semakin banyak semakin baik.
2. tulis kata-kata itu pada kertas dan beri angka di baliknya
3. hafalkan kata dan nomorny
4. acak lalu sebutkan nomor dengan katanya
 Bila anda sudah bisa mengingat 25 kata dan angka yang ada dalam waktu 2 menit, maka konsentrasi anda telah meningkat. lakukanlah hal ini setiap hari, maka anda akan mendapatkan manfaat yang luar biasa

2. Menghubungkan


salah satu cara untuk mengingat informasi dapat dilakukan dengan cara menghubungkan informasi yang satu dengan informasi yang telah dimiliki. Cara ini bisa dipakai untuk menghapal yang berpasangan seperti  nama negara dan ibu kotanya, kota dan propinsinya dan lain-lain
Contoh semisal seorang gibol untuk menghafalkan nama presiden dan negarannya. bisa mengganti nama negara dengan pemain bola yang dihafal 

Cristina fernandes de kircher – Messi ( Presiden Argentina)
Giorgio Napolitano – del piero ( Presiden Italia )
Anibal Antonio cavaso silva -  Ronaldo ( Presiden Portugal) 
Dilma Roussef – Ronaldinho ( Presiden Brazil )


3.  Cerita

salah satu tehnik menghafal adalah menjadikan apa yang dihafal menjadi cerita

Contoh;
 untuk menghafal unsur kimia Unsur golongan 1A (Alkali)
1.H  2. Li 3.Na 4.K  5.Rb 6.Cs 7.Fr

Cara menghafal dengan menjadikannya ;
Hari Libur Nanti Kita Rebut Celana si Feri


4. Mengubah yang abstrak menjadi yang kongkrit


Dalam hal ini bisa dibagi menjadi 2, yaitu;
1. penggambaran atau menghapal informasi yang abstrak dengan cara menggambarkan kata abstrak tersebut menjadi sesuatu yang nyata. untuk menggambarkan bisa dengan kegiatan, sesuatu yg terkenal seperti orang, makanan, dll.

contoh: 
Jogya digambarkan dengan Borobudur 
Jakarta digambarkan dengan monas
Paris digambarkan dengan menara Eiffel

2. persamaan bunyi, adalah menghafal berdasarkan kemiripan bunyi

Contoh :
Singapura menjadi singa
Surabaya menjadi buaya
Klaten menjadi telat
Tuban menjadi tambal ban

5.  Membuat Password

Cara lain Untuk mengingat informasi dapat menjadikan apa yang di hafal dengan mengambil dari bagaian depan atau belakang dengan menjadi singkatan yang unik dan mudah di ingat
Contoh : urutan planet dari yang terdekat dengan matahari adalah
1. Merkurius 2. Venus 3. Bumi 4. Mars. 5. Yupiter 6. Saturnus 7. Uranus 8. Nepturnus 8. Pluto
Cara menghafal  dengan menjadikannya menjadi password yang berbunyi
MeVeBuMaYuSaUrNePlu
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati